Senin, 12 Maret 2012

remedial ekonomi-UH 1


-Mikro
Ilmu ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan.

Berikut ini beberapa contoh ekonomi mikro :
  • Investasi : pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian, pada praktiknya yang digolongkan sebagai investasi meliputi pengeluaran atau pembelanjaan sebagai berikut.
1. Pembelian berbagai jenis barang modal.
2. Pembelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal, bangunan, dll
3. pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi antara lain
• keuntungan yang akan diperoleh
• tingkat bunga
• ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan
• kemajuan teknologi
• tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya, dan keuntungan yang diperoleh dari perusahaan.

  • Penawaran (supply) adalah jumlah barang dan jasa yang akan dijual (ditawarkan) pada tingkat harga tertentu.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran:
  1. harga barang itu sendiri. Semakin tinggi harga barang maka jumlah penawaran akan makin meningkat.
  2. Teknologi produksi. Tingkat kemajuan teknologi mempengaruhi penawaranu  
  3. munculnya produsen baru. Kemunculan produsen baru di pasar akan menambah jumlah barang yang akan dijual dan ditawarkan 
  4. harga faktor-faktor produksi. Naik turunnya harga faktor produksi akan mempengaruhi jumlah penawaran.u
  • ·Permintaan (demand) mencerminkan jumlah produk barang dan jasa yang ingin dibeli dengan jumlah dan harga tertentu. 
Permintaan sendiri memiliki beberapa bentuk yaitu

  1.  permintaan efektif : permintaan yang didukung dengan daya beli dan keinginan.
  2. Permintaan potensial : permintaan yang didukung dengan daya beli hanya saja belum melaksanakan pembelian.  
  3. permintaan absurd : permintaan yang tidak didukung dengan daya beli.
Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan yaitu di antaranya, harga barang itu sendiri, selera, pendapatan, jumlah penduduk, harapan atau ekspektasi, harga barang lain yang berhubungan..
hukum permintaan digunakan untuk memperoleh norma atau hukum yang berlaku secara umum untuk setiap permintaan. Bunyi hukum permintaan:


-Makro
 Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
  Berikut adalah contoh ekonomi makro : 
  • inflasi adalah masalah yang dihadapi oleh tiap negara, masalah ini dikaitkan dengan adanya kenaikan harga, karena harga adalah indikator awal penentu inflasi. Inflasi sendiri adalah keadaan dimana terdapat kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus. Maka bila di masyarakat terjadi kenaikan harga satu atau beberapa barang secara sementara, maka hal itu tidak dapat digolongkan sebagai inflasi, meskipun inflasi tidak secara langsung menurunkan standar hidup tapi hal ini tetap menjadi masalah karena 3 alasan berikut.
1. Mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota masyarakat.
2. Menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi.
3. Menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja dalam masyarakat.

Pemerintah biasanya melakukan kebijakan yang strategis dengan menaikkan suku bunga di bank agar orang mau menyimpan uang di bank, hal ini diharap dapat mengurangi jumlah uang yang beredar dimasyarakat dan menurunkan inflasi. Dampak inflasi yang sangat jelas kita rasakan adalah kenaikan harga secara terus menerus yang ada di pasar
  • Pendapatan nasional
pada konteks ekonomi makro, tolak ukur keberhasilan perekonomian suatu negara anatara lain adalah pendapatan nasional. Definisi pendapatan nasional sendiri ada 3 yaitu 
  1. jumlah barang-barang jasa yang diproduksi di suatu negara pada periode tertentu.
  2. Jumlah balas dan jasa dari faktor-faktor produksi dalam periode tertentu
  3. jumlah pengeluaran nasional untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan
berdasarkan 3 definisi diatas , perhitungan pendapatan nasional dapat diakukan melalui 3 pendekatan yakni 
  1. pendekatan produksi,
  2. pendekatan pengeluaran, dan 
  3. pendekatan pendapatan.
Perhitungan pendapatan nasional Indonesia sendiri dilakukan dengan pendekatan produksi dan pendekatan pengeluaran. Pendekatan produksi dilakukan dengan mengelompokkan kegiatan-kegiatn ekonomi ke dalam 9 lapangan usaha atau sektor utama. Pendekatan pengeluaran dilakukan dengan mengelompokan pengeluaran dalam komponen: pengeluaran konsumsi rumah tangga,pemerintah, pembentukam modal tetap domestik bruto, perubahan stok, dan ekspor barang-barang dan jasa-jasa.
Perhitungan ini sendiri bertujuan untuk mendapatkan taksiran akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun, manfaat-manfaatnya antara lain adalah.
1. Menjadi sumber informasi bagi pemerintah.
2. Mengetahui struktur perekonomian
3. mengetahui struktur antar daerah
4. memperkirakan perubahan Pendapatan Riil
5. membandingkan kemajuan ekonomi antar negara.

-Lingkaran kemiskinan

 

Pada pkoknya teori itu mengatakan bahwa negara-negara sedang berkembang itu miskin dan tetap miskin, karena produktivitasnya rendah. Kerana rendah produktivitasnya, maka penghasilan seseoarang juga rendah yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya yang minim. Karena itulah mereka tidak bisa menabung. Padahal tabungan adalah sumber utama pembentukan modal masyarakat sehingga capitalnya tidak efisien (boros). Untuk bisa membangun, maka lingkaran setan itu harus diputus, yaitu pada titik lingkaran rendahnya produktivitas, sebagai sebab awal dan pokok.
        Dari sisi supply yaitu Caranya adalah Dengan memberi modal kepada pelaku ekonomi. Modal tersebut berasal dari utang luar negeri. Dari sinilah maka pemerintah terjebak dari teori itu. Dengan alasan tidak memiliki modal rupiah atau devisa, maka pemerintah melakukan utang luar negeri. Dalam wacana selanjutnya berdasar pengalaman negara-negara sedang berkembang muncul teori mengkoreksinya.
Untuk memutus lingkaran setan kemiskinan dari sisi supply yaitu dengan meningkatkan produktifitas yang rendah tersebut sehingga penghasilan yang mereka dapat bisa meningkat , dengan meningkatnya penghasilan mereka maka sebagian dari penghasilan tersebut dapat mereka tabung, denagn menabung maka investasi akan meningkat dan modal akan menjadi efisien (tidak boros).

Dari sisi demand
Berawal dari pendapatan yang rendah sehingga berdampak kepada penawaran yang rendah, maka investasi menjadi menurun sehingga modal tidak efisien. Hal ini berdampak kepada produktifitas yang rendah.
Untuk memutus lingkaran setan kemiskinan dari sisi demand yaitu dengan meningkatkan pendapatannya. Hal ini akan berdampak kepada permintaan meningkat dan investasi juga meningkat maka modal menjadi efisien. Dengan demikian produktifitas dapat meningkat.
Dari sisi keterbelakangan sumber alam dan manusia
Berawal dari keterbelakangan sumber alam dan manusia sehingga menjadi Negara keterbelakangan maka mengakibatkan sumberdaya pembangunan dan sumber daya alamnya menjadi rendah.
         Untuk memutus lingkaran setan kemiskinan dari sisi keterbelakangan sumber alam dan manusia yaitu dengan memutar keterbelakangan itu sendiri , dengan begitu negara tidak keterbelakang.   




-Permasalahan di negara Berkembang

a. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan perwujudan keadaan serta kekurangan. Setiap negara memilik ukuran batas kemiskinan yang berbeda dengan negara lain. Pemerintah Indonesia memberikan perhatian serius dalam menanggulangi masalah kemiskinan yang dialami masyarakat. Dari tahun ke tahun pemerintah terus berupaya menurunkan jumlah dan persentase penduduk miskin dengan berbagai cara, antara lain subsidi silang. Subsidi silang yang dilakukan pemerintah yaitu dengan menetapkan harga BBM untuk minyak tanah lebih rendah daripada bensin. Subsidi untuk bensin  sedikit demi sedikit dikurangi dan nantinya dihilangkan sama sekali. Subsidi untuk minyak tanah masih dipertahankan agar masyarakat berpenghasilan rendah mampu membeli minyak tanah.

b. Keterbelakangan
Masalah keterbelakangan sangat berhubungan dengan masalah kualitas sumber daya manusia. Disamping itu, masalah keterlebakangan sangat erat hubungannya dengan rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilatas-fasilitas umum, dan rendahnya disiplin masyarakat.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, pemerintahan Indonesia berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, misalnya dengan meningkatkan mutu pendidikan nasional. Persentase alokasi dana untuk pendidikan pada anggaran APBN setiap tahunnya ditingkatkan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu sekolah yang kekurangan sarana dan prasarana belajar, seperti gedung sekolah yang rusak, buku-buku pelajaran yang kurang dan murid-murid yang memerlukan bantuan biaya sekolah.



c. Pengangguran
Masalah lain yang dihadapi negara berkembang dalam pembangunan ekonomi adalah masalah keterbatasan lapangan pekerjaan. Masalah pengangguran  timbul karena ada ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal ini biasa terjadi karena negara yang bersangkutan sedang mengalami masa transisi perubahan struktur ekonomi dari negara agraris menjadi negara industry. Akibatnya angkatan
 kerja yang tersedia berada di sector agraris, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia menuntut keahlian di sector industry.
Negara berkembang memiliki pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada pertumbuhan kesempatan kerja. Untuk mengatasi masalah pengangguran, pemerintahan melakukan pelatihan kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia. Pelatihan kerja biasanya diselenggarakan oleh balai latihan kerja (BLK). Melalui program ini  diharapkan peserta pelatihan dapat mengembangkan bakat dan keahlian untuk bekerja atau bahkan membuka usaha sendiri.

d. Kekurangan Modal
Kekurangan modal adalah satu cirri setiap negara yang sedang mengalami proses pembangunan ekonomi. Kekurangan modal tidak hanya menghambat percepatan pembangunan, tetapi juga  menyebabkan kesukaran negara tersebut keluar dari kemiskinan.
Perkembangan zaman dan modernisasi perekonomian memerlukan modal yang besar. Negara berkembang mengalami kesulitan yang sama, yaitu kekurangan modal. Hal ini disebabkan tingkat tabungan dan tingkat pembentukan modal yang rendah.
Untuk mengatasi kekurangan modal, pemerintah menarik investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Misalnya BUMN menawarkan saham kepada investor agar bersedia bekerjasama. Dengan meningkatkan investasi, diharapkan tabungan permintahan juga meningkat. Jika tabungan pemerintah meningkat, modal yang dikumpulkan pun akan lebih banyak.

e. Ketidakmerataan hasil pembangunan
Masalah lain yang dihadapi negara berkembang adalah melaksanakan pembangunan ekonomi adalah masalah pemerataan pendapatan. Contohnya di Indonesia, perekonomian terkonsentrasi di kota-kota besar, terutama di pulau jawa. Sementara itu, dilihat dari hak penguasaan sector industry, perekonomian didominasi oleh kurang lebih 200 konglomerat. Hal ini disebabkan sistem perekonomian yang terlau terpusat kepada negara sehingga potensi daerah kurang diperhatikan.


-Permasalahan Ekonomi di Negara Maju

a. Kekurangan Tenaga Kerja
Pertumbuhan penduduk yang lambat bahkan berangka satu (zero population growth) di negara maju mengakibatkan kekurangan tenaga kerja. Tenaga kerja yang kurang di negara maju mendorong masuknya tenaga kerja dari negara berkembang.
Tenaga negara asing yang banyak masuk ke wilayah suatu negara dapat mengakibatkan dampat negatif. Hal tersebut disebabkan perbedaan budaya antara penduduk pribumi dan orang-orang pendatang. Perbedaan ini berpotensi menimbulkan bentrokan fisik ataupun konflik sosial.

b. Investor Pindah ke Negara Berkembang
Tarif pajak yang tinggi di negara-negara maju mengakibatkan banyak investasi yang dialihkan ke negara berkembang. Hal tersebut dilakukan untuk menghemat biaya produksi. Selain itu, negara berkembang marupakan pasar yang cukup potensial bagi produk-produk negara maju. Dengan berpindahnya perusahaan berarti telah menghemat biaya distribusi. Sebagian penduduk dunia menempati negara berkembang, seperti Cina, India, dan Indonesia. Dengan berpindahnya perusahaan ke negara berkembang, mereka akan memperoleh tenaga kerja yang murah dan lebih mendekatkan pada pasar.

c. Produk Negara Berkembang Beredar di Pasar
Pada masa globalisasi seperti sekarang ini, hambatan yang terjadi dalam perdagangan internasional makin berkurang. Hal tersebut menyebabkan barang-barang hasil produksi negaraberkembang mulai beredar di negara maju.
Sebagi contoh, mesin dan tekstil hasil produksi Cina telah merambah pasaran Eropa. Hal tersebut mangakibatkan para konsumen Eropa memiliki banyak pilihan barang yang akan dibelinya. Masuknya produk tersebut tentu dapat mengancam produk yang di hasilkan oleh negara maju, namun dengan biaya lebih murah, produk negara maju dapat tergeser.
 
d. Kerusakan Alam
Banyak diantara negara-negara berkembang belum memiliki peraturan tentang pelestarian lingkungan. Oleh karena itu, beberapa negara maju banyak melontarkan isu-isu tentang kerusakan alam yang terjadi di negara berkembang. Apabila dilihat lebih jalas, kerusakan alam yang terjadi di negara berkembang justru diakibatkan oleh pengusaha dari negara maju. Misalnya, PT Freeport dari Amerika yang melakukan penambangan emas di Papua telah merusak hutan dan membentuk danau limbah yang cukup besar.

e. Sistem Perdagangan yang Tidak Aman
Hampir sebagian besar negara maju menganut sistem perdagangan bebas. Meskipun demikian, negara-negara tersebut masih melakukan langkah-langkah prospertif berupa pembatasan impor melalui tarif dan kuota yang jelas bertentangan dengan prinsip perdaganagan bebas. Desakan untuk melakukan proteksionisme terhadap industri tertentu juga muncul dari pengusaha dan tenaga kerja industri tersebut dengan tujuan untuk melindungi barang-barang industri negara tersebut dari persaingan negara maju lainnya.
Contohnya, industri manufaktur Amerika menuntut diberlakukannya proteksionisme terhadap industri manufaktur mereka untuk menahan serbuan dari industri manufaktur Jepang. Di lain pihak, pemberlakuan tarif menyebabkan semakin berat beban ekonomi yang harus ditanggung oleh pemerintah. Tarif juga mengakibatkan inefisiensi ekonomi, merugikan konsumen, dan kerugian tersebut jauh lebih besar daripada keuntungan yang diterima pemerintah ditambah laba ekstra yang diperoleh produsen. Dampak pengenaan tarif dalam perekonomian adalah bahwa tarif meningkatkan haraga di pasaran domestik, hal ini akan mendorong produsen untuk meningkatkan produksi domestik dengan menggunakan kapasitas yang mahal. Tarif juga menyebabkan hilangnya surplus konsumen karena harga yangg terlalu tinggi. Walaupun sudah dibentuk lembaga-lembaga untuk menunjang terciptanya perdagangan bebas (seperti GATT, dan WTO) tetap saja sistem perdagangan yang bebas dari hambatan sulit untuk dilakukan secara murni.

f. Sistem Moneter yang Tidak Stabil
Negara-negara maju merupakan bagian dari pasar global yang sangat besar dan menyatu dalam sistem ekonomi internasional, sehingga peristiwa yang terjadi di suatu negara dapat mempengaruhi perekonomian negara lainnya. Misalnya, inflasi yang terjadi di suatu negara maju dapat mempengaruhi negara lainnya, atau naiknya nilai tukar mata uang negara lainnya. Untuk mencapai kestabilan nilai tukar negara-negara maju mencoba untuk merancang suatu sistem moneter yang dianggapnya akan lebih stabil dari sistem yang ada. Contohnya negara-negara Eropa yang tergabung dalam MEE mengeluarkan mata uang tunggal untuk negara anggotanya yang diberi nama euro.

g. Kerentanan Keuangan Global
Anjloknya bursa saham di Amerika pada tahun 2002 menyebabkan kinerja bursa saham di negara lainnya ikut berpengaruh, bahkan kegiatan perekonomian di sejumlah negara ikut terpengaruh, di antaranya turunnya nilai ekspor sejumlah negara yang selama ini memasok produknya ke Amerika. Bukan hanya itu, tingkat pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara maju ikut melambat seiring melambatnya pertumbuhan ekonomi Amerika. Dari contoh ini jelas terlihat bagaimana keadaan ekonomi suatu negara maju dapat mempengaruhi perekonomian negara lain secara keseluruhan. Sistem perdagangan dan keuangan yang serba global tak dapat menahan dampak negatif dari kemunduran perekonomian suatu negara, sebaliknya justru mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.

h. Fluktuasi harga minyak
Menurut hukum pasar (fluktuasi) naik turunnya harga minyak mengikuti penawaran dan permintaan dunia. Harga yang tinggi akan melemahkan pertumbuhan ekonomi, menciutkan konsumsi pasar. Sebagai reaksinya, negara-negara maju mulai membuat cadangan penganti minyak, meningkatkan efisiensi pemakaian minyak, mensubsidi minyak dengan bahan bakar pembangkit tenaga nuklir, gas, batu bara, dan mencari sumber daya alam lain yang dapat diperbaharui.

i. Pekerja migran internasional
Pekerja migran internasional adalah mereka yang meninggalkan tanah air untuk mengisi pekerjaan di negara lain. Globalisasi mendorong perpindahan tenaga kerja antar negara. Penduduk dunia bergerak meninggalkan tanah airnya menuju negara lain yang menawarkan pekerjaan dengan upah lebih tinggi. Percepatan ekonomi di negara-negara maju kemudian meningkatkan kebutuhan-kebutuhan akan tenaga kerja dalam jumlah tertentu. Secara umum permintaan tenaga kerja terlatih di negara maju dipenuhi oleh negara maju lainnya. Sedangkan permintaan akan tenaga kerja tidak terlatih terpaksa didatangkan dari negara sedang berkembang. Kebanyakan pekerja migran ini tidak paham hak dan kewajibannya. Majikan dan perusahaan pengerah tenaga kerja sering kali menyalahgunakan wewenang mereka. Banyak tenaga kerja migran yang gajinya di bawah upah minimum setempat, karena “kerja sama” majikan dan perusahaan pengerah tenaga kerja.




sumber :  
  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_mikro  
  2. http://gangsarnovianto.blogspot.com/2011/02/pengertian-ekonomi-makro-dan-mikro.html  
  3. http://www.masbied.com/2011/07/19/masalah-ekonomi-di-negara-berkembang-negara-maju/  
  4. http://sakinahummuzahroh.blogspot.com/2011/06/permasalahan-ekonomi-negara-maju.html
  5. http://ekonomipembangunanblog.blogspot.com/2010/12/lingkaran-setan-kemiskinan-dalam.html 
  6. http://www.google.co.id/imgres?q=teori+lingkaran+setan+kemiskinan&um=1&hl=id&sa=N&biw=1006&bih=494&tbm=isch&tbnid=AlUUzllXDLNCfM:&imgrefurl=http://eugeniusemanuel.blogspot.com/2010/12/lingkaran-setan-dan-perlunya-big-push.html&docid=bToc1ewn9LFoeM&imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisFgDKFVnvXU1HIEVbWN2X6hKUkwH2-iLAFgL_GKQdkHMFOqG3h5foMhl_SNuI_dzakZqfTcK562ZXYwgj7qeJo-LDB-_HunwPvDNKeU4vYs6TQk8Oi_U7-rfIhyhtFhvnj9EFw9cEa1PX/s1600/Lingkaran%25252BSetan2.jpg&w=500&h=330&ei=7ORdT4XREsW8rAfjh8iLDA&zoom=1